kabarins.com – Jakarta, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) mulai mengalami penguatan. Walau penguatan tak banyak, Rupiah masih berada pada level Rp14.400-an per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Senin (23/7/2018) pukul 09.25 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 32 poin atau 0,22% ke level Rp14.463 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.433 per USD-Rp14.463 per USD.
Rupiah Dibuka Menguat ke Rp14.463/USD
Sementara itu, Yahoofinance juga mencatat Rupiah menguat 5 poin atau 0,03% menjadi Rp14.475 per USD. Dalam pantauan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp14.455 per USD hingga Rp14.540 per USD.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut, ada dua penyebab kenapa kurs Rupiah masih melemah pada saat ini. Selain persoalan latar belakang perang dagang, penyebab lainnya adalah normalisasi kebijakan moneter di negara-negara maju.
“Empat hari yang lalu itu Jerome Powell Gubernur The Fed itu mengumumkan bahwa The Fed akan mem-push supaya inflasi di Amerika Serikat, meningkatkan persoalan mereka inflasi terlalu rendah,” ujar Darmin di Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan, dengan adanya dolar melonjak, membuat Presiden Amerika Serikat Trump juga mulai marah, karena The Fed ini, kerjaannya menaik-naikan tingkat bunga saja itu pertama.
“Kedua, sebaliknya China membiarkan mata uangnya melemah. Ya dia biarin aja, kenapa? Supaya barangnya lebih murah di AS. Begitu mata uang dia terus melemah dia enggak mau intervensi nah negara-negara di sekitar dia ikut melemah ya,” tutur Darmin. (oke)
Baca Juga:
Rupiah Anjlok Tembus Rp14.525/USD
Rupiah Semakin Loyo ke Rp14.422/USD
Tertekan Pidato The Fed, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.392 per Dolar AS







