Pasaman, Kabarins.com – Sungai Batang Pakau,di Nagari Durian Tinggi, Lubuk Sikaping mulai mengancam, Bupati Pasaman, Welly Suhery, mengambil langkah cepat dengan menerjunkan alat berat untuk menangani abrasi parah di sungai tersebut. Abrasi yang mengancam tebing, lahan warga, dan infrastruktur jalan vital yang sering dilalui warga.
Kejadian itu dipicu oleh luapan dan hantaman arus sungai yang kuat akibat curah hujan tinggi beberapa waktu lalu.
Bupati Welly langsung mengawal proses pengerukan yang dimulai Kamis pagi (11/12/2024). Menurutnya, penanganan darurat ini sangat mendesak untuk mencegah dampak lebih luas pada permukiman dan pertanian warga.
“Arus sungai sudah menghantam tebing. Alirannya juga berpindah. Maka itu kami turunkan alat berat untuk kegiatan normalisasi,” ujar Bupati Welly kepada awak media di lokasi.
“Jika tidak dilakukan penanganan dan pengerukan sesegera mungkin, maka akan berdampak terhadap pemukiman warga sekitar,” tambah pria yang juga hobi bertani ini.
Bupati Welly mengungkapkan, terdapat lebih dari 150 Kepala Keluarga (KK) yang terancam jika kondisi sungai tidak segera dinormalkan.
Langkah ini diambil katanya, untuk mempercepat respons tanpa terhambat prosedur birokrasi.
Untuk solusi jangka panjang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman telah mengajukan usulan perbaikan permanen ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui skema dana rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon).
“Sifatnya baru pengusulan. Karena Pasaman termasuk salah satu daerah terdampak bencana, maka usulan itu bisa disampaikan ke BNPB, apalagi kita sebelumnya juga sudah menetapkan status tanggap darurat bencana,” tutur Kabid Kedaruratan BPBD Pasaman, Desrianti, yang turut mendampingi Bupati.
Menurut Desrianti, kewenangan Batang pakau ini berada di pemerintah provinsi. Anggaran normalisinya jika dilakukan membutuhkan miliaran rupiah.
Karena itu, ia mengapresiasi inisiatif cepat Bupati Welly Suhery. “Dengan keterbatasan anggaran daerah, kepedulian ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang dihantui dampak bencana,” ujarnya.
Ia menambahkan, yang patut dicatat, seluruh biaya operasional alat berat untuk penanganan awal ini ditanggung secara pribadi oleh Bupati Pasaman dan jelas tentu tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Sebelumnya, pada Rabu (10/12/2024), Bupati telah meninjau langsung lokasi terdampak abrasi yang juga merusak bahu jalan. Kehadirannya disambut positif oleh masyarakat dan perangkat nagari.
Wali Nagari Durian Tinggi, Hendra Gunawan, menyampaikan apresiasi atas respon Bupati Welly. “Kami sangat berterima kasih atas respons cepat Pak Bupati dan langsung menerjunkan alat. Ini sangat berarti bagi masyarakat Durian Tinggi,” ungkap Hendra.
Kepala Jorong Tampang, Rossy, merasa bersyukut dengan turunnya alat berat di Batang Pakau.
”Alhamdulillah, ini sangat membantu warga. Jika hujan kami sangat khawatir sungai meluap. Sebelumnya akibat curah hujan tinggi sungai ini meluap karena itulah tebing yang ada diseberang runtuh,” ujar Rossy.
Ia berharap nantinya ada penanganan jangka panjang untuk Sungai Batang Pakau. (Joni)







