Padang, Kabarins.com–Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Dinas Sosial (Dinsos) masih berupaya memaksimalkan pendataan pengungsi bencana hidrometeorologi, yang hingga saat ini tercatat sebanyak 14.682 jiwa yang tersebar di 113 titik pengungsian. Untuk itu, Pemprov Sumbar mengajak pemerintah kabupaten/kota terus berupaya maksimal mengirimkan pembaharuan data dari daerah masing-masing.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, melalui Kepala Dinsos Sumbar Syaifullah, Minggu (14/12/2025). Ia meminta, agar Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Dinas Sosial, BPBD, maupun instansi terkait lainnya, dapat melaporkan data sebaran pengungsi dan pelaksanaan dapur umum secara rinci dan berkala.
“Sejak hari pertama tanggap darurat hingga 13 Desember 2025, petugas Dinsos Sumbar terus standby di Posko Terpadu Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Aula Kantor Gubernur. Bersinergi dengan berbagai instansi dan lembaga, termasuk TNI, Polri, BPBD Provinsi, dan Dinas Terkait lain dalam menyiapkan data-data yang dibutuhkan. Terutama sekali data sebaran pengungsi dan Dapur Umum,” kata Syaifullah.
Syaifullah merincikan, saat ini jumlah pengungsi tercatat sebanyak 14.682 jiwa, yang tersebar di 113 titik di 8 Kabupaten/Kota. Antara lain di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 554 pengungsi, Pasaman Barat 1.491 pengungsi, Padang Pariaman 528 pengungsi, Kota Padang 1.426 pengungsi, Pesisir Selatan 2.700 pengungsi, Tanah Datar 1.512 pengungsi, Kabupaten Solok 1.194 pengungsi, dan Agam 5.277 pengungsi.
“Pengungsi ini ada dua jenis, yaitu pengungsi yang terpusat seperti di Tenda Pengungsian, Kantor Wali Nagari, Rumah Ibadah, dan sejenisnya. Serta, ada pengungsi mandiri yang menumpang di rumah tetangga, rumah kerabat, dan sejenisnya. Selain itu, ada sebagian pengungsi yang telah direlokasi ke hunian sementara seperti di Padang Panjang dan Kota Padang. Itu sudah lepas status pengungsinya,” kata Syaifullah lagi.
Syaifullah meminta, agar kabupaten/kota dapat melaporkan secara rinci dan berkala sebaran pengungsi di daerah masing-masing, termasuk berdasarkan jenis kelamin dan umur. Ini sangat penting karena data itu dibutuhkan pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah yang akan diambil ke depannya. Termasuk dalam menyiapkan hunian sementara atau hunian tetap bagi yang kehilangan tempat tinggal.
“Dinsos Sumbar sudah membuat grup Whatsapp bersama perwakilan Dinsos kabupaten/kota terdampak. Kita harap pendataan ini semakin maksimal. Ini penting bagi kelanjutan nasib warga kita yang terdampak bencana banjir dan longsor,” ucap Syaifullah menutup. (Tim)







