PADANG, Kabarins.com – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM) bergerak cepat menyalurkan bantuan bagi korban banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar). Hingga tahap pertama, total bantuan yang disalurkan mencapai Rp537 juta.
Penyaluran bantuan tersebut merupakan tindak lanjut arahan Ketua Umum DPP IKM, Andre Rosiade, yang meminta seluruh jajaran segera turun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat terdampak bencana.

Baca Juga :
Gubernur Mahyeldi Minta Daerah Terdampak Segera Siapkan Lahan Huntara
Penyerahan bantuan dipimpin Sekretaris Jenderal DPP IKM, Braditi Moulevey Rajo Mudo, pada Jumat (12/12/2025). Ia menyebutkan, selain bantuan tahap awal, penggalangan dana tahap kedua masih terus berjalan dan telah mendekati angka Rp500 juta.
“Bantuan tahap berikutnya juga akan menjangkau keluarga perantau Minang serta masyarakat di Aceh dan Sumatera Utara yang terdampak banjir dan longsor,” kata Moulevey.
Pada hari pertama, tim DPP IKM disebar ke sejumlah wilayah terdampak di Sumbar, di antaranya Kabupaten Agam, Solok, dan Pesisir Selatan. Distribusi bantuan dilanjutkan ke Pariaman, Tanah Datar, dan Limapuluh Kota.
“Target kami, distribusi bantuan tahap pertama rampung dalam waktu tiga hari,” ujarnya.
Menurut Moulevey, persoalan utama yang dihadapi warga pascabencana adalah pembersihan rumah dan lingkungan. Karena itu, DPP IKM memprioritaskan bantuan yang bersifat praktis dan mendesak.
“Kami menyalurkan gerobak, pompa air, air bersih, serta perlengkapan pembersihan lainnya. Selain itu, sekitar satu ton beras juga telah disalurkan untuk kebutuhan pangan warga,” jelasnya.
DPP IKM juga mengirimkan pakaian layak pakai, popok bayi, serta alat kesehatan yang disalurkan ke RSUP M Djamil Padang. Bantuan logistik tersebut dikirim hampir menggunakan 10 truk dari berbagai daerah, seperti Riau dan Bekasi.
Di Kota Padang sendiri, bantuan senilai lebih dari Rp100 juta telah disalurkan ke sejumlah titik, antara lain Pasar Baru Pauh, Guo Kuranji, dan Batu Busuak.
Selain bantuan logistik, DPP IKM turut menyiapkan program trauma healing bagi anak-anak korban bencana yang mulai dilaksanakan pada hari yang sama.
“Seluruh bantuan tahap pertama kami salurkan langsung ke warga terdampak. Kami berharap kontribusi para perantau Minang ini dapat meringankan beban masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Levi tersebut.
Sementara itu, berdasarkan data DPP IKM Aceh, sebanyak 5.805 kepala keluarga (KK) dari berbagai DPW dan DPD IKM di Aceh terdampak banjir bandang dan longsor. Wilayah terdampak meliputi Aceh Tengah, Nagan Raya, Lhokseumawe, Aceh Singkil, Banda Aceh, Subulussalam, Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Simeulue, serta sejumlah daerah calon DPD lainnya.
Kebutuhan mendesak di wilayah tersebut antara lain beras, minyak goreng, mi instan, sarden, perlengkapan mandi dan cuci, hingga perangkat komunikasi seperti Starlink akibat gangguan jaringan.
“Penanganan awal sudah dilakukan, namun kebutuhan logistik masih terus bertambah. DPP IKM menargetkan kunjungan ke Aceh pekan depan untuk menentukan jenis bantuan lanjutan yang paling dibutuhkan,” katanya.
Dalam peninjauan lapangan, Braditi Moulevey didampingi sejumlah pengurus DPP IKM, antara lain Doni Monardo, Mukti Ali, Babang Hamid, Irsal Mawardi Sutan Pangeran, Indra Farid, Defrizal Djamaris, serta Ketua Panitia Relawan Kebencanaan DPP IKM, Maigus Tinus.
DPP IKM berharap respons cepat ini dapat membantu masyarakat bangkit dan mempercepat proses pemulihan pascabencana banjir bandang di berbagai daerah.( *01 )
Baca Juga :






