Ancaman Retakan Tanah di Tiga Kecamatan, Pemkab Pasaman Surati Provinsi dan PVMBG

Avatar photo

Pasaman, Kabarins.com — Pemerintah Kabupaten Pasaman bergerak cepat menyikapi fenomena tanah retak yang muncul di tiga kecamatan berbeda. Fenomena itu berpotensi mengancam keselamatan warga dan infrastruktur.

Retakan tanah dengan dimensi mengkhawatirkan ditemukan di Lubuk Sikaping, Tigo Nagari, dan Bonjol.

banner 728x90

Pemkab Pasaman serius menanggapi persoalan yang sudah dilaporkan masyarakat itu. Koordinasi tingkat OPD, kecamatan, nagari hingga provisni sudah dilakukan.

Laporan warga tentang tanah merekah langsung ditindaklanjuti dengan peninjauan lapangan oleh tim gabungan Pemkab Pasaman. Ada unsur, OPD, Camat dan jajaran pemerintah nagari. Di Modang Tinggi, Desa Koto Tinggi, Lubuk Sikaping, retakan selebar 30 cm membentang sepanjang 50 meter di lahan warga. Sementara di Rimbo Panjuik, Tigo Nagari, retakan massive mencapai 3 hektare di area perkebunan, disertai longsoran tebing yang materialnya menutupi aliran sungai. Titik ketiga ditemukan di Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Bonjol, memperluas area waspada.

Bupati Pasaman Welly Suhery melalui Plt Kepala pelaksana (Kalaksa) BPD Pasaman Dedi mengatakan, Pemkan Psaman secara administratif, telah mengirimkan surat resmi yang ditujukan kepada Ketua Tim Kerja Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, dan Kepala BMKG Padang Panjang. Salah satu tujuannya mendatangkan tim ahli untuk kajian mendalam dan rekomendasi teknis penanganan terkait ancaman potensi bencana tersebut.

“Pemkab Pasaman tidak menunggu. Begitu ada laporan, tim turun langsung berkoordinasi dengan Camat, Wali Nagari, dan perangkat jorong ke lokasi untuk memetakan risiko dan mengamankan area,” jelas Plt. Kepala Pelaksana BPBD Pasaman, Dedi.

Peninjauan lapangan ini katanya, kemudian langsung ditindaklanjuti dengan sosialisasi mitigasi kepada masyarakat di sekitar zona rawan. Para camat dan wali nagari setempat juga sudah langsung bergerak ke masyarakat hingga saat ini. Para perangkat tersebut juga diminta pro aktif melakukan edukasi ke masyarakat.

Menyampaikan pesan bupati, Kalaksa Dedi mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi dalam menghadapi situasi kebencanaan ini.

“Mari masyarakat saling peduli dan saling menguatkan. Sama-sama perkuat mitigasi kebencanaan untuk mengurangi dampak bencana,”ujarnya.

Lebih disampaikan, untuk mengonsolidasikan semua langkah terkait retakan tanah itu, Pemkab Pasaman juga akan melakukan rapat internal lintas bidang terkait Selasa (16/12). Rapat ini nantinya juga merumuskan langkah strategis dalam penanganan potensi bencana tersebut.

Seperti diketahui, Pemkab Pasaman dalam hal ini Bupati Welly Suhery telah mengeluarkan Surat Imbauan bernomor 360/147/BPBD/XI/2025. Imbauan itu berupa ajakan kepada seluruh kepala OPD, Camat, dan Wali Nagari untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Instruksi tersebut mencakup pemetaan daerah rawan, edukasi kebencanaan, pengaktifan posko, penyiapan logistik, serta pemantauan berkelanjutan.  (joni)

banner 728x90