kabarins.com – Staf Khusus Presiden Joko Widodo untuk Papua, Lenis Kogoya, geram terhadap mantan Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia yang juga berasal dari Papua, Natalius Pigai. Kemarahan Lenin ini karena Pigai dinilai kerap mengkritik dan memfitnah Jokowi.
Lenis mengatakan, selama ini dirinya selalu diam saat Pigai mengkritik Jokowi. Menurutnya, itu tidak pantas dilakukan terhadap seorang kepala negara.
Natalius Pigai Terus Kritik Jokowi, Staf Khusus Presiden Murka
“Jadi saudara Natalius Pigai fitnah selama ini saya amati terus. Tetapi terakhir ini, sudah setop bicara. Kalau tidak mau dengar lagi, saya cari dia (Natalius Pigai). Saya kepala suku dan dia harus menghadap ke saya,” kata Lenis, di kantornya, Gedung Kemensesneg, Jalan Veteran III Jakarta, Jumat, 27 April 2018.
Lenis merupakan ketua tim relawan nusantara di Papua, yang memenangkan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. Lantaran itu dirinya diangkat menjadi staf khusu untuk Papua, maka ia yang harus menjawab kritik-kritik dari Natalius sejauh ini.
Ia menyayangkan sikap Pigai, yang menurutnya tidak sesuai dengan adat Papua. Pasalnya, tidak pernah orang Papua mengkritik Presiden RI, dari Presiden pertama hingga saat ini.
“Maka, karakter saudara Natalius untuk menyampaikan kritik-kritik Presiden sebagai lambang negara, tetapi kalau kritik saya sebagai kepala suku Provinsi Papua semuanya tolak. Dan dia tidak punya hak untuk mengkritik Presiden,” ujar Lenis.
Menurutnya, lebih baik Natalius pulang ke kampungnya, membangun lagi di sana. Lenis bercerita, dirinya juga sempat sekolah hingga mendapat gelar master, lalu membangun daerah terlebih dahulu.
Lenis terlihat tak dapat menahan emosinya, menyaksikan sikap Natalius Pigai yang menurutnya sudah tidak bisa ditolerir lagi dalam mengkritik dan memfitnah kepala negara.
“Jadi Natalius saya mau sampaikan, saya kepala suku Papua (minta) setop bicara, mulai dari detik ini. Saya sudah larang tidak boleh kritik Presiden. Saya sudah sangat marah, kepala suku provinsi sudah sangat marah,” ujarnya dengan emosi.
Dia menegaskan, selama ini Jokowi sudah berbuat lebih baik untuk Papua. Jokowi sudah datang ke Papua hingga tiga kali dalam setahun. Lenis menuturkan, itu upaya dirinya. Bahkan Jokowi sampai ke pelosok-pelosok yang rawan.
Selain itu, lanjutnya, banyak anak Papua juga ditempatkan di kementerian, disekolahkan hingga 1.030 setahun dari SMP hingga SMA. Begitu juga di jajaran Polri, banyak orang Papua yang sudah naik pangkat.
Lanjut Lenis, Jokowi ingin menerapkan sila ke-5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Makanya, dia menilai, banyak pembangunan infrastruktur di Papua.
Dia meminta, Pigai melihat itu. Dan bahkan ia meminta untuk menemuinya, agar bisa dipahamkan seperti apa pembangunan di Papua saat ini.
“Saya bicara, tidak boleh lagi mengganggu Jokowi. Jokowi tahun depan dua periode titik. Tidak ada lain-lain,” kata Lenis. (epr/viv)
Baca Juga:
Natalius Pigai: “Ini Kita (Papua) Dirampok, Pemerintah Indonesia dan Freeport, Dua-duanya Perampok”
Jokowi Harus Menegur Perilaku Luhut Yang Mengancam Amien Rais Dengan Gaya Orba







