Pentingnya Aturan Batas Usia Media Sosial untuk Anak-Anak di 2025

Ilustrasi media sosial.

Jakarta, – Media sosial merupakan platform digital yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dan berbagi konten.

Media sosial merupakan bagian dari pengembangan internet dan memungkinkan pengguna untuk menyebarkan informasi kapan pun dan di mana pun, salah satu pengguna media sosial adalah anak-anak.

banner 728x90

Pengamat Media Sosial Drone Emprit, Ismail Fahmi, menilai bahwa penting bagi anak-anak untuk memiliki aturan batas usia dalam menggunakan media sosial.

Hal ini dimaksudkan untuk melindungi anak di bawah usia 16 tahun dari potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh konten digital.

Ismail mengungkapkan bahwa anak-anak seringkali belum mampu membedakan mana konten yang aman dan cocok untuk mereka.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa literasi digital sejak dini sangat penting agar anak-anak lebih siap menghadapi tantangan yang ada di ruang digital.

Literasi digital idealnya diajarkan melalui kurikulum di sekolah mulai dari tingkat playgroup hingga SMA.

Namun, hingga saat ini, program literasi digital yang ada masih terbatas pada seminar-seminar yang dirasa kurang efektif.

Ismail menyarankan bahwa kajian mendalam dan sosialisasi melibatkan berbagai pihak, termasuk orang tua, sangat dibutuhkan.

Tanpa dukungan yang luas dari masyarakat, implementasi aturan ini berisiko menimbulkan protes dari berbagai kalangan.

Selain itu, Ismail mengungkapkan bahwa kurikulum literasi digital harus mengajarkan anak-anak cara bijak dalam menggunakan media sosial.

Orang tua juga harus terlibat aktif dalam membimbing anak-anak agar lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi.

Dengan adanya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, literasi digital akan lebih mudah diterima oleh anak-anak, serta membentuk kebiasaan yang sehat dalam penggunaan media sosial.

Untuk menggantikan waktu bermain dengan gadget, Ismail juga menyarankan agar anak-anak diberikan alternatif kegiatan yang lebih sehat, seperti permainan tradisional.

Untuk itu, kebijakan pendidikan yang terstruktur sangat penting untuk menciptakan generasi yang cerdas dan bijak dalam dunia digital.

Ismail berharap, melalui pendekatan kolaboratif dan dukungan publik, kebijakan yang berpihak pada kepentingan anak dapat segera terwujud. (***)

banner 728x90