Pasaman,Kabarins.com – Kabupaten Pasaman menjadi salah satu daerah di Sumatera Barat yang terdampak bencana hidrometeorologi dalam beberapa hari terakhir. Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah kecamatan dan menyebabkan warga mengungsi serta kerusakan fasilitas umum.
Bupati Pasaman, Welly Suhery, bergerak cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi masyarakat terdampak. Ia mengunjungi sejumlah kecamatan yang mengalami bencana sekaligus memastikan bantuan logistik disalurkan dengan baik.
“Penanganan bencana ini harus dilakukan secara bersama-sama,” ujar Bupati Welly Suhery saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Rao Selatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman merilis data terbaru terkait dampak bencana hingga 28 November 2025 pukul 18.00 WIB dalam masa tanggap darurat 27 November–3 Desember 2025.
Berikut Rekap Dampak Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor dari BPBD Kabupaten Pasaman:
• Kecamatan Simpang Alahan Mati
• Rumah rusak: 3 unit
• Surau/rumah ibadah rusak: 1 unit
• Kecamatan Bonjol
• Warga mengungsi: 491 jiwa
• Rumah rusak berat: 3 unit
• Rumah rusak ringan: 2 unit
• Rumah terendam: 361 unit
• Sekolah terdampak: 3 unit
• Jembatan rusak: 2 unit
• Jalan rusak: 50 meter
• Sawah dan ladang terdampak: 25 hektare
• Kecamatan Lubuksikaping
• Sawah dan ladang terdampak: 45 hektare
• Kecamatan Panti
• Warga mengungsi: 60 KK
• Jembatan rusak: 1 unit
• Jalan rusak: 10 meter
• Sawah dan ladang terdampak: 115 hektare
• Kecamatan Padang Gelugur
• Sawah dan ladang terdampak: 60 hektare
• Kecamatan Rao Selatan
• Warga mengungsi: 276 KK
• Sawah dan ladang tergenang: 15 hektare
• Kecamatan Mapat Tunggul
• Jalan rusak: 50 meter
Saat ini BPBD dan pemerintah daerah terus melakukan pendataan lanjutan serta menyalurkan bantuan ke wilayah yang terdampak.
BPBD Pasaman menyatakan Operasi penanganan bencana masih berlangsung hingga saat ini. (Joni)







