kabarins.com – Eks Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan era Orde Baru (Presiden Soeharto), Siswono Yudo Husodo ikut buka suara terkait desakan ijtima ulama terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendiskualifikasi calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Yang namanya ijtima ulama itu anggap biasa-biasa saja lah. Karena itu bukan mewakili ulama se-Indonesia. Saya punya lebih banyak lagi ulama yang tidak sepakat dengan itu,” kata Siswono pada wartawan usai menghadiri prosesi ribuan wisudawan Universitas Pancasila, Jakarta pada Jumat 3 Mei 2019.
Mantan Menteri Era Soeharto: Ijtima Ulama Merendahkan Ulama
Menurutnya, yang disebut ijtima ulama itu jangan diartikan sebagai putusan ulama seluruh Indonesia. Karena, itu hanya sikap sekelompok ulama yang mendukung salah satu pasangan calon (paslon) yang tentu saja kepentingannya adalah memenangkan paslon yang didukungnya. Apa yang berlangsung saat ini, tegas Siswono, sudah sesuai dengan undang-undang.
“Karena calonnya cuma dua itu ketentuan sudah jelas oleh MK (Mahkamah Konstitusi) diputuskan siapa meraih suara terbanyak itu yang menang. Berbeda kalau yang ikut banyak,” kata dia.
Mantan calon wakil presiden 2004 yang sempat mendampingi Amien Rais itu menyatakan, KPU sebaiknya mengikuti aturan yang sudah ada. Sebab, ijtima ulama itu tidak ada konsekuensi hukumnya.
“Jadi jangan sampai kita itu jadi suatu negara di mana memperhitungkan melanggar sebagai suatu aturan hukum ijtima ulama, enggak bisa. Itu kita anggap aja tidak lebih dari pendapat beberapa ulama. Ulama di Indonesia itu banyak sekali dan mereka tidak mewakili ulama di Indonesia, sama sekali tidak,” ujarnya.
Lanjut Siswono, ia mengatakan ijtima ulama yang belakangan muncul justru merugikan kelompok itu sendiri.
“Jangan sampai kita mengklaim istilah ijtima ulama, seolah-olah itu pendapat pimpinan agama islam secara keseluruhan, sama sekali tidak. Itu jadi partisan yang sebetulnya justru merendahkan keulamaan-nya sendiri,” kata dia. (epr/viv)
Baca Juga:
Ijtima Ulama III Desak KPU Diskualifikasi Jokowi-Ma’ruf
Bahas Kecurangan Pilpres, Ijtima Ulama III Digelar Secara Tertutup
Habib Rizieq Minta Real Count Dihentikan, KPU: Kami Tak Bisa Ditekan







