SBY Beberkan Rintangan Berkoalisi dengan Jokowi

kabarins.com – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait potensi pupusnya peluang koalisi Partai Demokrat dengan Joko Widodo di Pilpres 2018. SBY mengungkapkan ada rintangan yang dihadapi Partai Demokrat untuk bisa membangun koalisi dengan Jokowi.

Hal itu diungkapkan SBY dalam jumpa pers yang digelar di kediamannya, setelah bertemu Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Rabu malam, 25 Juli 2018.

banner 728x90

SBY Beberkan Rintangan Berkoalisi dengan Jokowi

Mantan Presiden ke-6 itu sebelumnya sering beremu dengan  Jokowi dalam berbagai kesempatan. Setiap bertemu, SBY kerap bertanya ke Jokowi terkait peluang Demokrat di koalisi pemerintahan. SBY bertanya apakah partai-partai koalisi Jokowi lainnya bisa menerima Partai Demokrat.

“Beliau (Jokowi) menjawab ‘Ya bisa, karena presidennya saya’,” kata SBY menuturkan jawaban Jokowi.

“Itu sebetulnya pertanyaan saya, melihat realitas hubungan Ibu Megawati dengan saya yang belum pulih, ada jarak, ada hambatan di situ, tapi yang mengajak Pak Jokowi, why not?” imbuhnya.

Pada Rapimnas Partai Demokrat Maret 2018 di Sentul, Bogor, SBY juga pernah menyampaikan pidato di hadapan kadernya bahwa sangat mungkin Demokrat berkoalisi dengan Jokowi di Pilpres 2019.

Namun dengan cacatan, koalisi yang dibangun terjamin sikap saling menghormati, saling percaya, chemistry,dan Demokrat diberikan ruang untuk menyumbangkan pikiran yang menjadi visi misi kebijakan.

“Pak Jokowi sampaikan ke saya, tentu ada posisi-posisi menteri sebagaimana partai-partai lain. Bagi saya wajar dan seharusnya demikian, karena saya pernah memimpin selama 10 tahun, jadi itu wajar,” ungkapnya.

Dalam komunikasinya dengan Jokowi, SBY menegaskan tidak pernah mengajukan syarat berkoalisi dengan mengajukan kader Demokrat sebagai cawapres Jokowi. “Termasuk AHY, tidak pernah. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan posisi cawapres ke Demokrat. Selama 5 kali pertemuan intensif tidak pernah mengajukan cawapres dan beliau tidak pernah tawarkan itu,” tegasnya.

Sayang, menurut SBY, koalisi dengan Jokowi rupanya sulit direalisasikan. Sekalipun SBY merasakan ada ketulusan Jokowi untuk mengajak Demokrat di koalisi. Ia menyadari tidak terbuka jalan bagi Demokrat di dalam partai-partai koalisi Jokowi.

“Kalau wartawan jeli dengan pernyataan partai koalisi Jokowi di Bogor, ‘Kalau parpol di sana gagal dan ingin bergabung ke koalisi harus disepakati oleh partai koalisi’. Saya ini orang tua, saya ngerti maksudnya, memang tidak mudah, plus satu dua informasi yang tidak saya sebutkan,” bebernya.

Setelah pintu koalisi dengan Jokowi terhanbat, Demokrat lanjut SBY, gerak cepat mencari jalan lain untuk mencari mitra koalisi di Pilpres 2019. Terjadilah pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto Selasa malam, dan berinisiatif membangun koalisi.

“Jadi memang ada landasannya, tutup buku dengan Pak Jokowi dan membuka dengan Pak Prabowo. Atas dasar itu kami menjajaki koalisi dengan Partai Gerindra dan partai lain untuk membangun koalisi,” tuturnya. (epr/viv)

Baca Juga:

Usai dengan Prabowo, SBY Akan Bertemu Ketum PAN Zulkifli Hasan

SBY: Jika Ditakdirkan, Demokrat Bisa Berjuang Bersama Jokowi

AHY Temui Jokowi di Istana Hari Ini, Ada Apa?

banner 728x90