Kabarins.com – Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, kini makin diincar para investor, pencari rumah, dan juga raksasa-raksasa pemodal.
Padahal, sepuluh tahun lalu, kawasan yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Serpong ini, dikesankan jauh, kumuh, dan kotor.
Namun, seiring dengan pengembangan properti dan sejumlah fasilitas yang dilakukan sejumlah pengembang besar seperti Sinarmas Land, Hankyu Hanshin Properties, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Graha Nuansa Asri, dan lain-lain, Cisauk naik pamor.
Terlebih pasca beroperasinya perluasan Stasiun Cisauk di Kawasan Intermoda BSD City, dengan kapasitas 20.000 penglaju per hari, Cisauk masuk dalam radar investasi.
Tak mengherankan jika kecamatan seluas 26,914 kilometer persegi ini pun mengalami pertumbuhan sangat pesat dari tahun ke tahun.
Menurut pengamat sekaligus CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono, Cisauk telah mengalami lompatan besar karena posisinya berada di bibir BSD City yang terus dikembangkan menjadi kota mandiri terpadu.
“Hal ini membawa keberuntungan buat Cisauk. Jalan akses yang dibuat Sinarmas Land, makin membuka peluang wilayah ini terus menjadi incaran. Dalam beberapa tahun ke depan, Cisauk bakal jadi favorit untuk tinggal, berbisnis, dan juga lifestyle,” papar Hendra.
Cisauk pun makin riuh dengan kehadiran Giantara Group, pengembang baru yang mengikuti jejak para raksasa tersebut di atas.
Marketing Director Giantara Group Zico Machriebie mengatakan, kawasan Cisauk merupakan area yang sangat diuntungkan karena menyatu dengan BSD City.
“Pengembangan proyek perumahan baru di Cisauk dalam beberapa tahun terakhir sangat signifikan. Menurut saya permintaan rumah di Cisauk lebih tinggi dibanding kawasan lain yang termasuk dalam Kabupaten Tangerang seperti Legok, Curug, Cikupa, Balaraja dan lainnya,” jelas Zico dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (15/12/2022).
Saat ini, Giantara Group tengah mempersiapkan Giantara Serpong City (GSC) yang peletakan batu perdananya digelar pada Minggu (11/11/2022).
Lokasi proyek GSC berada di ruas Jl Raya Cisauk, tepatnya Stasiun Cicayur, dengan luas pengembangan lahan mencapai 109 hektar.
Pengembang merancang GSC dengan mengedepankan konsep green development berbasis Transit Oriented Development (TOD) dan Pedestrian Oriented Development (POD).
Mereka memanfaatkan Stasiun Cicayur sebagai simpul transportasi karena lokasinya berada di jantung proyek GSC.
Digawangi oleh direksi yang semuanya milenial, GSC direalisasikan dengan menggandeng sejumlah nama besar, termasuk Airmas Asri.
Chief Executive Officer GSC Cindy Giantara menambahkan, kolaborasi dengan konsultan bertaraf Internasional demi menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat diandalkan.
“Kenapa kita ingin berbeda? Karena kita ingin memberikan nilai lebih kepada konsumen Giantara Serpong City dengan mewariskan proyek yang akan memiliki nilai, memberikan value untuk generasi berikutnya,” ujar Cindy.
Tak hanya hunian, di GSC juga terdapat beragam fasilitas penunjang seperti area komersial, central park dan outdoor lifestyle yang akan menjadi destinasi ikonik di kawasan Cisauk.
Selain itu, GSC juga didominasi area publik terbuka yang bisa diakses oleh siapapun dengan adanya pedestrian berukuran besar dan terkoneksi ke setiap klaster atau fasilitas (pedestrian friendly).
“Integrasi dengan mass transport dan people centric design (walkability) adalah idealisme yang dituangkan dengan konsep hijau dan berkelanjutan,” cetus Cindy.(pp)







