Pasaman, Kabarins.com— Kegiatan suluk Tarekat Naqsabandiyah kembali digelar di Surau Al Mursyidin, Kabupaten Pasaman, sejak 18 hingga 28 Desember 2025. Kegiatan ibadah yang berfokus pada pendalaman spiritual ini diikuti oleh banyak jamaah dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh masyarakat dan pejabat daerah.
Di antara peserta suluk tersebut tampak Bupati Pasaman, Welly Suhery, yang turut mengikuti rangkaian kegiatan dan akan berlangsung hingga hari penutupan pada Minggu (28/12/2025) nantinya. Kehadiran kepala daerah ini menarik perhatian terhadap pelaksanaan suluk yang dikenal sebagai proses penyucian diri dan pendekatan batin kepada Allah SWT.
Selain itu, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Donizar, juga tercatat sebagai peserta aktif. Donizar mengungkapkan bahwa dirinya telah bergabung dengan Tarekat Naqsabandiyah sejak tahun 2019 dan mulai rutin mengikuti suluk sejak 2024.
“Sejak 2024 saya sudah ikut suluk, dan ini sudah yang kelima kalinya,” ujar Donizar di sela-sela kegiatan keagamaan tersebut.
Ia menjelaskan, suluk bukan sekadar ritual ibadah, melainkan perjalanan batin untuk mengenal hakikat diri dan kehidupan.
Menurutnya, nilai utama dari suluk adalah kesadaran spiritual yang mendalam tentang kefanaan hidup.
“Bagi saya, suluk itu adalah mengenal mati sebelum mati,” kata Donizar, menegaskan makna filosofis yang ia rasakan selama menjalani suluk.
Secara umum, suluk dalam tradisi Tarekat Naqsabandiyah merupakan kegiatan khalwat atau menyepi dalam jangka waktu tertentu dengan bimbingan seorang mursyid. Jamaah menjalani ibadah intensif seperti zikir, shalat, dan tafakur, dengan tujuan membersihkan hati, menundukkan hawa nafsu, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selama suluk, peserta biasanya membatasi interaksi duniawi agar lebih fokus pada pembinaan rohani.
Ia berharap, pelaksanaan suluk di Surau Al Mursyidin i dapat memperkuat nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat serta menjadi sarana refleksi diri. (Joni)
